Kalo kamu pikir langit itu biru (cerah penuh awan), kamu hanya melihatnya sedikit. Langit itu pekat dan gelap, dan bagiku indah. Langit itu luas menebas jarak, dan bagiku mengagumkan. E.H

Thursday, October 15, 2015

Allegiant

Okay, postingan ini mengandung spoiler. So, bagi kalian yang belum baca bukunya lebih baik jangan baca postingan ini. Kecuali kalian penasaran. no no crazy rabbit

Source tertera



Jadi beberapa waktu lalu setelah baca buku ke 3 Allegiant rasanya agak campur aduk, dan masih terbengong2, dan masih mikirin kenapa gini kenapa gitu. Sedikit (banyak) mereka kecewa sama ending trilogy buku ini (sebenernya termasuk aku, tapitapitapi yaudah). Ada yang bilang "jadi ilfill sama Four", ada yang bingung karena ternyata Four ........, ada yang gak suka juga sama akhir ceritanya yang ..... Okay, sebenernya aku telat banget baca buku ini ya.

Source: Google Image

Ready for spoiler? nah crazy rabbit

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Okay, sebenernya justru aku suka banget sama buku ini, anti mainstream (walopun baper bangeeeeeeeeeet :' ). Ketika penulis lain membuat buku trilogy atau tetralogy nya happy ending, Veronica Roth berani untuk mengambil akhir yang gereget scratching crazy rabbit. Buku ini cukup bagus, karena ada 2 sudut pandang, PoV sebagai Tris dan sebagai Four -walopun sulit bedain ini Four apa Tris ya yang ngomong, kalo gak dibantuin nulis nama di awal bab mungkin bingung karena bahasanya yang sama-. Sebenernya ini bukan kali pertama ada beberapa sudut pandang dalam 1 buku, contohnya The Sound and the Furry, Breaking Dawn (?) dll.

Sedikit menjabarkan pemikiran aku tentang yang bikin orang-orang akhirnya kurang suka sama Allegiant.

1. Tentang PoV Four
Kayak yang kita tau dari buku sebelumnya, Four -si Scary Boyfriend- yang menurut kita OMG cool banget, pemberani, kuat, cuma takut sama 4 hal, ternyata aslinya begitu rapuh. Yup, kita baru menyadari kalo dia begitu lemah setelah kita baca Allegiant dari sudut pandang Four. Okay, kita gak perlu bahas kayak apa sih Four yang baperan dan punya rasa takut yang cukup besar, baca Allegiantnya aja sendiri hehe. Di sini aku mau kasih sedikit komentar, bahwa dia itu manusia biasa walopun laki-laki. Mungkin di pikiran kita, tokoh heroine cowok itu gak boleh lemah, gak boleh penakut, dll, padahal gak gitu. Setiap laki-laki pasti ada masanya dia galau, dan gak selalu ada di titik atas. So, cowok yang gak punya kelemahan cuma kalian dapet di buku -tapi bukan di buku ini- dan di film. sigh crazy rabbit *ngayaal teroooos~

2. Tentang Four yang ternyata bukan Divergent (Genetically Damaged)
Beberapa orang mungkin bingung, kok bisa yah dia ternyata bukan divergent? Kok Tobias ternyata GD (Genetically Damaged)? Sebenernya ini udah terlihat dari sejak buku pertama sih kalo bener2 merhatiin. Misalnya di buku pertama, pada saat dia dikasih serum percobaan sama Jeanine dia sempet "kena" -dia nyerang Tris-, walopun pada akhirnya dia bisa sadar. Jadi maybe, Tobias memiliki otak di atas rata2 aja sampai bisa cepet sadar dari serum, tapi bukan divergent. bad luck crazy rabbit Dan bisa jadi, kenapa Four bisa sadar pada saat simulasi disebabkan oleh gen yang diturunkan Marcus, tapi gen divergent nya ngga.

Yah apapun, seperti yang Matthew dan Tris bilang, GD ataupun GP (Genetically Pure) itu gak ada bedanya dan hanya perbedaan gen biasa kayak beda warna mata, dll.. Gak ada yang rusak, dan gak ada yang lebih baik mana.. Jadi kalian masih suka Four kan?? Yeah, we love Four <4

3. Tris Prior mati
Sebenernya yang aku kurang suka dari buku ini adalah bagian ini. Okay, mungkin yang baca juga shock. Kok pemeran utamanya dimatiin? hehe tapi ini lah yang bikin Allegiant jadi buku penutup Trilogy yang berbeda dari buku Trilogy lainnya yang happy ending (misalnya aja di Mockingjay, yang mereka pada akhirnya hidup bahagia), ya walaupuuun tetep sih pengennya tuh Tris gak mati, dia bawa pistolnya untuk berjaga2 dan nembak David duluan -atau minimal nembak tangannya supaya gak bisa nembak Tris-. Tapi yaaaaaaudaaaaaaaaahhhhhh~
Yang paling aku suka, Tris bilang kalo dia tuh cinta Tobias seperti apapun dia (meskipun dia bukan divergent), dan dia gak pengen ninggalin Tobias. Lalu Four galau..................... sampe pengen minum serum untuk penghapus ingatan, walopun akhirnya Christina bisa meyakinkan Four, kalo dia yakin, Tris gak pengen Four ngehapus ingatannya tentang Tris. Aaah, baper banget deh ini.. Mas Tobias jomblo! dead crazy rabbit

Maybe forgiveness is just the continual pushing aside of bitter memories, until time dulls the hurt and anger, and the wrong is forgotten.

__ Tris Prior__     yeah, we have to forgive Roth for the sadness at the end of this story :D

Can I be forgiven for all I've done to get here?
     I want to be.
     I can.
     I believe it. []

Yah, jadi segitu aja sih yang mau dikomentarin :/ cuma mengomentari hal2 yang bikin orang2 jadi pada gak suka sama Allegiant. Padahal menurut aku, ini dobrakan untuk buku trilogy. Dan sama sekali gak terpikirkan, kan? Mungkin pengennya kita, Four divergent, Four nikah sama Tris, dll. Tapi Roth bikin bukunya se"normal" mungkin~ yang lain boleh nambahin di kolom komentar :3

Oh ya, ada kutipan yang paling aku suka di buku ini:

I fell in love with him. But I don't just stay with him by default as if there's no one else available to me. I stay with him because I choose to, every day that I wake up, every day that we fight or lie to each other or disappoint each other. I choose him over and over again, and he chooses me.
- Tris Prior

Okay, bye!
bye crazy rabbit

No comments:

Post a Comment

terimakasih untuk selalu berkomentar baik ;)

Large Grey Polka Dot Pointer